Cerita Pungli
Ranting Kayu Kering Dipungli
Setiap hari sekitar puluhan pencari kayu bakar masuk ke hutan (sebut saja hutan Tampomas). Sebelum masuk hutan, di jalan masuk hutan sudah ada yang menunggu orang suruhan oknum dari kehutanan. Dulu setiap pencari kayu bakar harus menyetor limabelas ribu. Ketika sampai pada orang itu, sepeda pencari kau itu harus mampir dan membayar, kalau tidak, maka sepedanya gak boleh masuk hutan. Sepeda adalah alat angkut kayu bakar itu. Padahal yang diambil oleh pencari kayu bakar itu ranting kering. Jika terpaksa ada yang menebang ranting basah dari pohon jati, maka setorannya beda lagi. (Rg Bagus warsono)
Ranting Kayu Kering Dipungli
Setiap hari sekitar puluhan pencari kayu bakar masuk ke hutan (sebut saja hutan Tampomas). Sebelum masuk hutan, di jalan masuk hutan sudah ada yang menunggu orang suruhan oknum dari kehutanan. Dulu setiap pencari kayu bakar harus menyetor limabelas ribu. Ketika sampai pada orang itu, sepeda pencari kau itu harus mampir dan membayar, kalau tidak, maka sepedanya gak boleh masuk hutan. Sepeda adalah alat angkut kayu bakar itu. Padahal yang diambil oleh pencari kayu bakar itu ranting kering. Jika terpaksa ada yang menebang ranting basah dari pohon jati, maka setorannya beda lagi. (Rg Bagus warsono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar